Pemanfaatan Virtual World sebagai Alat Pembelajaran Inovatif

Dosen Pengampu : Muhammad Rijal Wahid Muharram, M.Pd.

Mata Kuliah : Literasi ICT dan Media Pembelajaran

Apa Sih Virtual World Itu ?

Hallo teman-teman, pastinya kalian udah engga asing lagi nih dengan Virtual world, sebuah konten yang menciptakan dunia virtual dalam bentuk screenplay maupun script. Immersion, sebuah sensasi yang membawa pengguna teknologi virtual reality merasakan ada di sebuah lingkungan nyata yang padahal fiktif. Virtual World sebagai lingkungan komunitas online berbasis komputer yang dirancang dan dibagikan oleh individu sehingga mereka dapat berinteraksi di dunia simulasi yang dibuat khusus. Dunia virtual (juga disebut ruang virtual) lingkungan simulasi komputer yang dapat dihuni oleh banyak pengguna yang dapat membuat avatar pribadi, dan secara bersamaan menjelajahi dunia virtual secara mandiri, berpartisipasi dalam aktivitasnya, dan berkomunikasi dengan orang lain. Avatar ini dapat berupa tekstual, representasi grafis, atau avatar video langsung dengan sensasi pendengaran dan sentuhan. Dunia virtual berkaitan erat dengan dunia cermin. Dalam dunia virtual, pengguna mengakses dunia simulasi komputer yang menghadirkan rangsangan persepsi kepada pengguna, yang pada gilirannya dapat memanipulasi elemen dunia yang dimodelkan dan dengan demikian mengalami tingkat kehadiran tertentu. Dunia yang dimodelkan dan aturannya mungkin diambil dari dunia nyata atau dunia fantasi. Contoh aturannya adalah gravitasi, topografi, penggerak, tindakan real-time, dan komunikasi. Komunikasi antar pengguna dapat berkisar dari teks, ikon grafis, gerakan visual, suara, dan jarang lagi, bentuk menggunakan sentuhan, perintah suara, dan indra keseimbangan. Game online multipemain masif menggambarkan beragam dunia, termasuk dunia berdasarkan dunia nyata, fiksi ilmiah, pahlawan super, olahraga, horor, dan lingkungan sejarah. Komunikasi biasanya bersifat tekstual, namun komunikasi suara real-time juga dimungkinkan. Bentuk komunikasi yang digunakan secara substansial dapat mempengaruhi pengalaman pemain dalam permainan. Profesor studi media Edward Castronova menggunakan istilah “dunia sintetik” untuk membahas dunia virtual individu, namun istilah ini belum diadopsi secara luas. Dunia virtual tidak terbatas pada permainan saja, namun bergantung pada tingkat kedekatan yang disajikan, dunia maya dapat mencakup konferensi komputer dan ruang obrolan berbasis teks. Virtual world bisa sangat beragam, mulai dari dunia yang mirip dengan dunia nyata dengan ekonomi, politik, dan budaya yang kompleks, hingga dunia fantasi dengan sihir, makhluk mitos, dan kekuatan supranatural. Virtual world yang dibangun untuk pengguna berinteraksi dan menghabiskan waktu. Virtual world dapat berupa game, simulasi, atau platform sosial. Contoh virtual world yang populer antara lain Second Life, Minecraft, dan Sand Box. 

Apa Saja Nih Manfaat Virtual World Itu ?

Virtual worlds memiliki potensi besar dalam meningkatkan pembelajaran khususnya pada  anak-anak SD dengan cara yang menarik dan interaktif. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

  1. Pengalaman Belajar Interaktif : Anak-anak dapat belajar melalui pengalaman langsung dalam lingkungan virtual yang menarik. Mereka dapat menjelajahi dunia yang dibangun secara digital, berinteraksi dengan objek dan karakter, serta melihat konsep-konsep abstrak diwujudkan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami.
  2. Motivasi dan Keterlibatan : Dengan memanfaatkan elemen-elemen permainan, seperti hadiah, pencapaian, dan tantangan, anak-anak lebih termotivasi untuk belajar. Mereka merasa lebih terlibat karena pembelajaran tidak terasa seperti tugas yang membosankan, melainkan sebagai suatu petualangan yang menyenangkan.
  3. Pembelajaran Berbasis Kolaborasi : Virtual worlds memungkinkan anak-anak untuk berkolaborasi dengan sesama dalam menyelesaikan tugas atau mengeksplorasi lingkungan. Ini mengembangkan keterampilan sosial mereka serta kemampuan untuk bekerja dalam tim.
  4. Pembelajaran Mandiri : Dalam lingkungan virtual yang terstruktur, anak-anak dapat belajar secara mandiri dengan mengikuti jalur pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat keahlian dan minat mereka. Mereka dapat memilih untuk mengeksplorasi topik tertentu lebih dalam atau kembali ke konsep yang sulit dipahami.
  5. Mendorong Kreativitas : Dalam virtual worlds, anak-anak dapat membuat dan mengekspresikan ide-ide mereka sendiri melalui berbagai alat kreatifitas, seperti pembuatan avatar, bangunan, atau karya seni digital lainnya. Ini dapat memperkuat keterampilan kreatif mereka.

Peran Virtual World dalam Media Pembelajaran 

  1. Anak-anak dapat belajar untuk berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan yang aman dan terkontrol, membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial seperti kerjasama, komunikasi, dan empati.
  2. Virtual worlds memungkinkan anak-anak untuk bekerja sama dalam tim untuk menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan bersama, mengajarkan mereka keterampilan kolaborasi dan pemecahan masalah.
  3. Anak-anak dapat menggunakan virtual worlds untuk mengekspresikan kreativitas mereka dengan merancang avatar, menciptakan objek atau lingkungan baru, dan berpartisipasi dalam kegiatan kreatif lainnya.
  4. Beberapa virtual worlds memiliki fitur pendidikan yang dirancang untuk membantu anak-anak mempelajari keterampilan akademis, seperti membaca, menulis, dan matematika melalui permainan dan aktivitas yang menyenangkan.
  5. Virtual worlds dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mandiri, mengeksplorasi dunia-dunia baru, dan mengembangkan keterampilan penyelesaian masalah serta kemandirian dalam menjelajahi lingkungan digital.

Sini-sini Kita Punya Contoh Virtual World Pendidikan

  1. Minecraft Education Edition

Minecraft merupakan sebuah virtual world yang berkesinambungan dalam dunia pendidikan karena kemampuannya untuk merangsang kreativitas dan kolaborasi. Minecraft Education Edition menyediakan fitur-fitur tambahan yang dirancang khusus untuk penggunaan di lingkungan pendidikan, seperti peta pendidikan, modifikasi, dan sumber daya belajar.

  1. Second Life Education

Merupakan dunia virtual yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, belajar, dan menciptakan konten. salah satu penggunaannya banyak penggunaan di perguruan tinggi dan lembaga pendidikan menggunakan Second Life untuk menyelenggarakan kuliah, seminar, dan proyek kolaboratif. 

  1. AltspaceVR 

Adalah sebuah platform realitas virtual yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dalam ruang virtual 3D. AltspaceVR digunakan untuk acara hiburan, juga digunakan untuk menyelenggarakan acara seperti kuliah, workshop, dan pertemuan pendidikan.

  1. Mozilla Hubs

Adalah platform virtual yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan berinteraksi dalam ruang virtual 3D tanpa perlu mengunduh atau menginstal perangkat lunak tambahan. salah satu pengguna Mozilla Hubs dalam lembaga pendidikan adalah untuk menyelenggarakan pertemuan, kelas, dan acara lainnya.

  1. VirBELA

Adalah sebuah platform virtual yang menyelenggarakan sebuah pertemuan, pelatihan, dan pembelajaran jarak jauh dalam berbentuk 3D seperti kuliah, seminar, dan acara virtual lainnya. 

  1. Engage 

Adalah platform yang memanfaatkan teknologi VR untuk meningkatkan pengalaman belajar dan menghadirkan pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif bagi siswa. Serta digunakan untuk penyelenggaraan pelatihan, seminar, dan acara virtual lainya yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dalam ruang virtual 3D.

Kesimpulan 

Jadi, gini temen-temen pemakaian teknologi dalam perkembangan media pembelajaran mampu meningkatkan daya tarik peserta didik untuk bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Penggunaan teknologi yang beragam mampu meminimalisir tingkat kejenuhan peserta didik dalam proses pembelajaran. Penggunaan virtual world mampu untuk meningkatkan daya imajinasi anak sehingga daya kreatifitas anak akan semakin berkembang karena terfasilitasi dengan baik dengan tetap berada dalam bimbingan dan pengawasan tenaga pendidik. Dengan demikian, banyak sekali manfaat serta kegunaan positif penggunaan teknologi salah satunya dengan virtual world sebagai media pembelajran inovatif.

Kelompok 4:

  • Elia Asri Nurani (2205522)
  • Lilis Selviana Dewi (2203605)
  • Nazma Rihadatul ‘Aisy (2210118)
  • Nazwa Fatimah Nurul A (2210326)
  • Siti Zulfa Qurrotu A’yun (2205162)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *