Pentingnya Membangun Self Esteem pada Anak

Self-esteem artinya adalah keyakinan dan kemampuan untuk bertindak serta menghadapi tantangan hidup ini, Self-esteem menurut para ahli juga diartikan sebagai keyakinan dalam hak untuk bahagia, perasaan berharga, layak, dan memungkinkan untuk dapat menegaskan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan dalam hidup. Self-esteem menurut Coopersmith diartikan sebagai sebuah penilaian subjektif individu mengenai kelayakan dirinya yang dinyatakan dalam sikap individu bahwa dirinya mampu, penting, sukses, dan berharga.

Self-esteem merupakan salah satu faktor keberhasilan individu dalam kehidupannya, karena perkembangan self-esteem pada anak-anak akan menentukan keberhasilan maupun kegagalan di masa mendatang. Sebagai penilaian terhadap diri sendiri, maka pengembangan self-esteem menjadi bagian penting dalam pendidikan karena diharapkan mampu memproses penemuan konsep diri positif pada jiwa anak.

Self-Esteem pada Anak

Self-esteem anak tergantung bagaimana dia menilai dirinya yang dimana hal ini akan mempengaruhi perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pengukuran self-esteem ini dapat dilakukan dengan skala self-esteem (self-esteem scale). Hasil dari self-esteem scale tersebut akan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat self-esteem seseorang.

Peran self-esteem dalam kesejahteraan anak sangat penting karena dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk emosional, sosial, dan akademis. Self-esteem merupakan gambaran tentang bagaimana anak melihat dan menilai diri mereka sendiri. Tingkat self-esteem yang sehat dapat memberikan pondasi yang kuat bagi kesejahteraan anak, sementara self-esteem yang rendah dapat berdampak negatif pada perkembangan mereka.

Tanda-tanda self-esteem rendah pada anak

Tanda-tanda self-esteem pada anak bisa berupa berbagai perilaku. Anak-anak dengan self-esteem rendah dapat dikenali dengan ciri-ciri di bawah ini.

  • Menunjukkan kurangnya rasa percaya diri dan sering merasa tidak berharga atau gagal dalam berbagai situasi. Mereka mungkin cenderung menarik diri dari interaksi sosial, menghindari tantangan baru, atau bahkan menunjukkan perilaku yang merusak diri sendiri seperti menyakiti diri sendiri.
  • Kurangnya inisiatif untuk mencoba hal baru atau merasa tidak mampu mengatasi rintangan juga bisa menjadi tanda rendahnya harga diri

Tanda-tanda ini penting untuk diwaspadai karena self-esteem dapat mempengaruhi perkembangan anak secara keseluruhan, termasuk aspek emosional, sosial, dan akademik nya. Dengan mengenal dan mengatasi masalah self-esteem pada anak-anak, kita dapat membantu mereka membangun kepercayaan diri dan rasa harga diri yang lebih positif.

Manfaat Membangun Self-Esteem yang Tinggi pada Anak

Menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi pada anak mempunyai dampak yang luas terhadap perkembangannya. Anak dengan self esteem yang tinggi cenderung memiliki rasa percaya diri yang kuat, sehingga membuatnya lebih percaya diri dalam mengatasi tantangan dan menghadapi kegagalan dengan sikap positif. Self esteem yang tinggi juga membantu anak mengembangkan hubungan sosial yang sehat karena merasa nyaman dengan dirinya sendiri dan mampu berinteraksi dengan orang lain tanpa rasa takut atau cemas. Selain itu, self esteem yang tinggi memotivasi anak untuk mencapai hasil akademik yang lebih baik karena percaya pada kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Lebih dari itu, self esteem yang tinggi berkontribusi terhadap kesehatan mental yang baik dan membantu anak-anak mengatasi stres dengan lebih efektif. Dengan memiliki rasa percaya diri yang kuat, anak akan lebih mampu membuat keputusan yang baik untuk diri mereka sendiri dan tumbuh menjadi individu yang berpengaruh dan bahagia.

Strategi Membangun Self-Esteem pada Anak

  • Memberikan Pujian yang Tepat
  • Mendorong Pencapaian dan Keberhasilan
  • Memberikan Dukungan Emosional
  • Mengajarkan Keterampilan Sosial
  • Membantu Anak Mengatasi Kegagalan
  • Menyediakan Model Peran yang Positif

Aktivitas yang Membantu Membangun Self-Esteem pada Anak

Self-Esteem merupakan hal yang penting bagi anak, orangtua, maupun guru. Karena, Self-Esteem mampu meningkatkan kepercayaan diri dan memberikan dampak positif bagi anak. Contoh aktivitas yang dapat dilakukan orangtua dalam membantu membangun self-esteem pada anak dengan belajar parenting. Sedangkan guru dalam membantu membangun Self-Esteem dengan mengadakan pembelajaran tentang self-esteem sehingga mempermudah orang tua murid dalam menerapkannya di luar lingkungan sekolah. Selain itu, komunikasi guru dan orang tua murid yang terjalin baik, membuat self–esteem menjadi lebih efektif. Orangtua dan guru pun harus menerapkan pola asuh secara positif sehingga anak memiliki kepribadian atau karakter yang positif. Ajari anak tentang tanggungjawab, kemandirian, menjadi pendengar yang baik, percaya diri, dan hal hal positif lainnya.

Referensi:

  • Anggraeni, D., & Muchlisin, M. A. (2023). Penerapan Self-Esteem pada Anak Usia Dini untuk Meminimalisir Kasus Bullying di KB Riyadul Umat. Journal of Education Research, 4(3), 972-979.
  • Branden, Nathaniel. 1996. The Power of Self Esteem: Health Communications inc. Florida. Deenfield Beach
  • Clemes, H. dan Bean, R. 2001. How To Teach Raise Childrens Self Esteem. Terjemahan Anton Adiwiyoto. Jakarta : Mitra Utama.
  • Yestiani, D. K., & Zahwa, N. (2020). Peran Guru dalam Pembelajaran pada Siswa Sekolah Dasar. Fondatia, 4(1), 41–47. https://doi.org/10.36088/fondatia.v4i1.515

Picture by: https://www.freepik.com/free-photo/medium-shot-smiley-girl-outdoors_15695062.htm#fromView=search&page=1&position=19&uuid=dca0c1be-6279-431a-81e1-7cc918a5a695

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *