“Wajib Tahu! Tanda Anak-Anak Kecanduan Gadget dan Cara Mengatasinya”

Tak dapat dipungkiri bahwa gadget menjadi teman setia bagi anak-anak zaman sekarang. Penggunaan alat elektronik seperti smartphone, tablet dan lainnya semakin sering digunakan untuk anak-anak belajar atau hiburan semata apalagi setelah masa pandemi melanda Indonesia.

Sebetulnya gadget tidak sepenuhnya membawa pengaruh buruk pada anak. Dengan adanya gadget dapat membantu anak dalam belajar seperti mencari informasi tambahan. Meskipun begitu, orang tua harus tetap memperhatikan penggunaan gadget pada anak.

Menggunakan gadget selama berjam-jam dapat membuat anak-anak lama kelamaan menjadi kecanduan. Maka dari itu penting bagi orang tua untuk mengetahui tanda-tanda anak kecanduan gadget.

Tanda-tanda Anak Kecanduan Gadget

Terlalu membebaskan anak untuk terus-terusan bermain gadget sudah dikaitkan dengan kurang tidur, speech delay, dan keterampilan sosial yang buruk. Parahnya penelitian dari University of Michigan, Amerika Serikat menyatakan bahwa masalah utama dari bermain gadget adalah adanya risiko kecanduan gadget pada anak-anak. 

Yuk kita bahas tanda-tanda anak kecanduan gadget dan bagaimana mengatasinya.

  1. Tidak dapat menahan diri dari gadget, anak merasa gelisah jika gadget tidak ada didekatnya? tanpa gadget, anak akan mencari dan memaksa untuk menggunakan gadget terus menerus sehingga emosi anak menjadi tidak terkontrol. Hati-hati, ini bisa menjadi tanda bahwa anak kecanduan gadget.
  2. Perubahan suasana perasaan, gadget bisa mempengaruhi suasana hati anak, jika anak merasa senang saat bermain gadget namun langsung marah ketika gadget diambil dari anak, hati-hati! Ini bisa menjadi tanda bahwa gadget mengendalikan emosi anak.
  3. Tidak peduli dampak penggunaan gadget, walaupun sudah mengganggu jam tidur, merasakan matanya lelah, merasakan kantuk di pagi hari akibat kurang tidur karena semalaman main gadget, anak tetap tidak menghentikan penggunaan gadget. Nah, ini merupakan tanda bahwa anak kecanduan gadget.

Cara Meminimalisir Dampak Penggunaan Gadget pada Anak

  1. Batasi Penggunaan Gadget, anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak dibiarkan bermain gadget sendirian termasuk TV, smartphone dan tablet. Anak anak usia 2 sampai 4 tahun kurang dari satu jam sehari. Usia 5 tahun ke atas sebaiknya tidak lebih dari 2 jam sehari untuk penggunaan rekreasional (di luar kebutuhan belajar).
  2. Jadwalkan Waktu Bermain Gadget, beri jadwal atau waktu yang tepat ketika anak diperbolehkan bermain gadget. Misalnya, mengizinkan anak bermain gadget sesudah selesai dengan tugas sekolah atau kegiatan lainnya. Terlepas itu, orang tua juga menyiapkan alternatif lain agar anak tidak bosan dan tidak teralihkan ke gadget lagi.
  3. Beri Contoh yang Baik, orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam menggunakan gadget. Tunjukkan kepada anak bahwa gadget bukanlah satu-satunya sumber hiburan atau interaksi sosial dengan berpartisipasi dalam kegiatan lain yang tidak melibatkan teknologi
  4. Tetapkan Wilayah Bebas Gadget di Rumah, tetapkan area atau wilayah di rumah yang bebas dari gadget, seperti ruang keluarga atau ruang makan. Hal ini dapat mendorong interaksi sosial langsung dan membatasi penggunaan gadget di ruang-ruang tersebut.
  5. Beri Informasi tentang Bahaya Penggunaan Berlebihan, ajari anak-anak tentang bahaya penggunaan gadget yang berlebihan, seperti gangguan tidur, masalah kesehatan fisik, dan kurangnya interaksi sosial. Berikan penjelasan yang sesuai dengan usia mereka agar mereka memahami pentingnya menggunakan gadget secara bijaksana.

Dengan memperhatikan tanda-tanda kecanduan gadget pada anak dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang telah dijelaskan, kita dapat membantu anak-anak untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan seimbang. Penting bagi orang tua dan pendidik untuk bekerja sama dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya mengontrol penggunaan gadget agar anak-anak dapat tumbuh dengan sehat secara fisik, mental, dan emosional. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal anak-anak di era digital ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *